حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا الْفِرْيَابِيُّ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ ‏"‏ الْوِتْرُ حَقٌّ. فَمَنْ شَاءَ فَلْيُوتِرْ بِخَمْسٍ. وَمَنْ شَاءَ فَلْيُوتِرْ بِثَلاَثٍ. وَمَنْ شَاءَ فَلْيُوتِرْ بِوَاحِدَةٍ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Tidak diragukan bahwa Sa'd bin Hisham mengatakan

"Aku bertanya kepada 'Aisyah: 'AKU yang lain dari orang-orang beriman! Ceritakan kepadaku tentang Witir Rasulullah (ﷺ).' Dia berkata: "Kami biasa menyiapkan tongkat gigi dan wudhu air untuknya. Allah akan membangunkannya sesuai kehendak-Nya pada malam hari, dan dia akan menggunakan tongkat gigi dan berwudhu, kemudian dia akan shalat sembilan Rakah, di mana dia tidak akan duduk sampai rakaat kedelapan. Kemudian dia akan berseru kepada Tuhannya dan mengingat Allah dan memuji Dia dan berdoa kepada-Nya. Kemudian dia akan bangun tanpa mengucapkan Salam. Kemudian dia akan berdiri dan shalat rakaat kesembilan. Kemudian dia akan duduk dan mengingat Allah dan memuji Dia, dan berdoa kepada Tuhannya dan mengirimkan restu kepada Nabi-Nya. Kemudian dia akan mengucapkan Salam yang bisa kita dengar. Kemudian dia akan shalat dua rakaat setelah Salam, sementara dia duduk. Itu adalah sebelas Rakah. Ketika Rasulullah (ﷺ) bertambah tua dan berat badannya bertambah, dia akan shalat Witir dengan tujuh rakaat dan kemudian shalat dua rakaat lagi setelah dia mengucapkan Salam."