حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ " إِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْتِي أَحَدَكُمْ فِي صَلاَتِهِ، فَيَدْخُلُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ نَفْسِهِ حَتَّى لاَ يَدْرِي زَادَ أَوْ نَقَصَ. فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ، فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ. ثُمَّ يُسَلِّمْ " .
Terjemahan
Tidak ada yang dibuktikan dari Abu Hurairah bahwa Nabi (ﷺ) bersabda
"Setan datang kepada siapa pun di antara kamu ketika dia sedang berdoa dan datang di antara dia dan jiwanya, sampai dia tidak tahu apakah dia menambahkan sesuatu atau menghilangkan sesuatu. Jika itu terjadi, maka dia harus bersujud dua kali di hadapan Salam, maka dia harus mengucapkan Salam."