حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يُصَلِّي بِعَرَفَةَ، فَجِئْتُ أَنَا وَالْفَضْلُ عَلَى أَتَانٍ، فَمَرَرْنَا عَلَى بَعْضِ الصَّفِّ، فَنَزَلْنَا عَنْهَا وَتَرَكْنَاهَا، ثُمَّ دَخَلْنَا فِي الصَّفِّ ‏.‏
Terjemahan
Tidak diceritakan dari 'Abdullah bin Samit dari Abu Dharr, bahwa Nabi (ﷺ) bersabda

"Doa itu diputus oleh seorang wanita, keledai, dan seekor anjing hitam, jika tidak ada sesuatu seperti gagang pelana di depan seorang pria." Aku (Abdullah) berkata: "Apa yang salah dengan anjing hitam dan bukan anjing merah?" Dia (Abu Dharr) berkata: 'Saya bertanya kepada Rasulullah (ﷺ) pertanyaan yang sama, dan dia berkata: "Anjing hitam itu adalah syaitan (setan)."