حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرٍ، أَنَّهُ قَالَ لَمَّا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ مِنْ طَوَافِ الْبَيْتِ أَتَى مَقَامَ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا مَقَامُ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ الَّذِي قَالَ اللَّهُ ‏{وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى }‏ ‏.‏ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِمَالِكٍ أَهَكَذَا قَرَأَ ‏{وَاتَّخِذُوا}‏ قَالَ نَعَمْ ‏.‏
Terjemahan
Tidak ada yang tidak jelas bahwa Bara' berkata

"Kami berdoa bersama Rasulullah (ﷺ) menghadap ke arah Baitul-Maqdis (Yerusalem) selama delapan belas bulan, kemudian kiblat diubah menjadi Ka'bah dua bulan setelah Nabi (ﷺ) memasuki Al-Madinah. Ketika Rasulullah (ﷺ) shalat ke arah Baitul-Maqdis, dia sering mengangkat wajahnya ke langit, dan Allah tahu apa yang ada di hati Nabi-Nya dan bagaimana dia rindu untuk menghadap Ka'bah (saat shalat). Jibril muncul (di langit), dan Rasulullah (ﷺ) mulai mengawasinya saat dia turun di antara langit dan bumi, menunggu untuk melihat apa yang akan dibawanya. Kemudian Allah menyatakan firman: 'Sesungguhnya Kami telah melihat wajahmu menghadap ke langit. Sesungguhnya, Kami akan membalikkan Anda ke kiblat yang akan menyenangkan Anda, maka palingkan wajah Anda ke arah Al-Masjidil Haram (di Makkah). Dan di mana pun kamu berada, palingkan wajahmu (saat shalat) ke arah itu.' [2:144] Kemudian seseorang datang kepada kami dan berkata: 'Kiblat telah diubah menjadi Ka'bah.' Kami telah melakukan dua rakaat menghadap ke Yerusalem. Dan kami membungkuk. Jadi kami berbalik, dan kami melanjutkan doa kami. Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Wahai Jibril! Bagaimana dengan doa kita menghadap ke arah Baitul-Maqdis?' Kemudian Allah menyatakan firman: "Dan Allah tidak akan pernah membuat imanmu hilang." [2:143]