حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، حَدَّثَنَا أَشْعَثُ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو الرَّبِيعِ السَّمَّانُ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فِي سَفَرٍ فَتَغَيَّمَتِ السَّمَاءُ وَأَشْكَلَتْ عَلَيْنَا الْقِبْلَةُ فَصَلَّيْنَا وَأَعْلَمْنَا فَلَمَّا طَلَعَتِ الشَّمْسُ إِذَا نَحْنُ قَدْ صَلَّيْنَا لِغَيْرِ الْقِبْلَةِ فَذَكَرْنَا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَأَنْزَلَ اللَّهُ ‏{فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ}‏ ‏.‏
Terjemahan
Tidak ada yang diceritakan dari 'Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah bahwa ayahnya berkata

"Kami bersama Rasulullah (ﷺ) dalam perjalanan, dan langit mendung sehingga sulit bagi kami untuk menentukan theQiblah.So kami melakukan shalat, dan kami menandai lokasi.* Kemudian, ketika matahari muncul kembali, kami menyadari bahwa kami telah shalat menghadap ke arah selain kiblat. Kami sebutkan itu kepada Nabi (ﷺ), maka diturunkan firman: 'Jadi ke mana pun kamu berpaling, ada Wajah Allah.'" [2:115]