حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، ح وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ أَبُو سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ كَانَ يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا جَلْسَةً ‏.‏ زَادَ بِشْرٌ وَهُوَ قَائِمٌ ‏.‏
Terjemahan
Tidak diragukan bahwa Jabir bin Samurah mengatakan

"Nabi (ﷺ) biasa menyampaikan khotbah dengan berdiri, kemudian dia akan duduk, kemudian dia akan berdiri dan membaca beberapa ayat dan mengingat Allah. Khotbahnya moderat, dan doanya moderat (yaitu, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek)."