عَنْ جَابِرٌ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ فَإِنْ عَادَ فِي الرَّابِعَةِ فَاقْتُلُوهُ» قَالَ: ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ فِي الرَّابِعَةِ فَضَرَبَهُ وَلَمْ يقْتله. رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ
وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُد عَن قبيصَة بن دؤيب
وَفِي أُخْرَى لَهُمَا وَلِلنَّسَائِيِّ وَابْنِ مَاجَهْ وَالدَّارِمِيِّ عَنْ نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُمُ ابْنُ عُمَرَ وَمُعَاوِيَةُ وَأَبُو هُرَيْرَة والشريد إِلَى قَوْله: «فَاقْتُلُوهُ»
Terjemahan
'Abdurrahman b. al-Azhar berkata
Saya masih bisa membayangkan diri saya melihat Rasul Tuhan ketika seorang pria yang telah minum anggur dibawa ke hadapannya dan dia menyuruh orang-orang untuk memukulinya. Beberapa memukulnya dengan sandal, beberapa dengan tongkat dan beberapa dengan mitakha. Ibnu Wahb mengatakan ini berarti daun palem hijau. Kemudian Rasul Allah mengambil debu dari tanah dan melemparkannya ke wajahnya. Abu Dawud menuliskannya.