عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسلم: «مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ لَهُ صَلَاةَ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ. فَإِن عَاد لم يقبل الله لَهُ صَلَاة أَرْبَعِينَ صَبَاحًا فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَإِن عَاد لم يقبل الله لَهُ صَلَاة أَرْبَعِينَ صَبَاحًا فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَإِنْ عَادَ فِي الرَّابِعَةِ لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ لَهُ صَلَاة أَرْبَعِينَ صباحا فَإِن تَابَ لم يَتُبِ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَقَاهُ مِنْ نَهْرِ الْخَبَالِ» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ
وَرَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَالدَّارِمِيُّ عَنْ عَبْدِ الله بن عَمْرو
Terjemahan
Anas mengutip Abu Talha yang mengatakan bahwa dia mengatakan kepada Nabi Tuhan bahwa dia telah membeli anggur untuk anak-anak yatim piatu yang menjadi tanggung jawabnya, dan dia menjawab, “Tuangkan anggur dan pecahkan guci anggur.” Tirmidhi menularkannya, tetapi menyatakannya lemah. Dalam versi Abu Dawud dikatakan dia bertanya kepada Nabi tentang anak-anak yatim piatu yang mewarisi anggur dan dia berkata, “Tuangkan.” Dia bertanya apakah dia tidak boleh membuat cuka darinya dan dia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak boleh. Abu Dawud