عَن مالكِ بن أوْسِ بنِ الحَدَثانِ قَالَ: قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ خَصَّ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْفَيْءِ بِشَيْءٍ لَمْ عطه أحدا غيرَه ثُمَّ قَرَأَ (مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُم)
إِلى قولِه (قديرٌ)
فكانتْ هَذِه خَالِصَة لرَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةَ سَنَتِهِمْ مِنْ هَذَا الْمَالِ. ثُمَّ يَأْخُذُ مَا بَقِيَ فَيَجْعَلُهُ مَجْعَلَ مَالِ اللَّهِ
Terjemahan
Malik b. Aus b. al-Hadathan melaporkan “Umar b. al-Khattab mengatakan bahwa Allah menetapkan Rasul-Nya bagian khusus dalam agama ini yang Dia berikan kepada orang lain. Kemudian dia membacakan, “Apa yang Allah berikan kepada Rasul-Nya dari mereka. Maha Kuasa” (Al-Qur'an; 59:6). Ini murni untuk Rasulullah yang biasa memberikan sumbangan tahunan kepada keluarganya dari harta ini, kemudian mengambil apa yang tersisa dan memperlakukannya seperti yang dia lakukan dengan harta Tuhan. *Fai' adalah istilah yang digunakan untuk upeti dari wilayah yang telah ditaklukkan umat Islam. (Bukhari dan Muslim.)