عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعِ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي وَإِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَعَدَلَ فَإِنَّ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرًا وَإِنْ قالَ بغَيرِه فَإِن عَلَيْهِ مِنْهُ»
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan Rasulullah berkata, “Kamu akan menemukan di antara orang-orang terbaik orang-orang yang paling tidak suka terhadap perintah ini sampai mereka jatuh ke dalamnya.” * (Bukhari dan Muslim.) *Ini dijelaskan sebagai artinya apakah mereka berhenti tidak suka memiliki otoritas dan dengan demikian berhenti menjadi di antara orang-orang terbaik, atau mereka menemukan bahwa Tuhan membantu mereka. Preferensi diberikan pada penjelasan pertama, tetapi pernyataan dibuat bahwa penjelasan mana pun yang benar, pada akhirnya orang-orang ini tidak keberatan memiliki otoritas.