عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا طِيَرَةَ وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ» قَالُوا: وَمَا الْفَأْلُ؟ قَالَ: «الْكَلِمَةُ الصَّالِحَة يسْمعهَا أحدكُم»
Salin

Dia melaporkan rasul Allah berkata, “Tidak ada infeksi, tidak ada pertanda buruk, tidak ada hama*, dan tidak ada ular dalam perut lapar*; tetapi larilah dari orang yang menderita kusta tuberkulosis seperti yang Anda lakukan dari singa.” Bukhari menularkannya. * Kata itu berarti burung hantu, atau burung malam yang sering mengunjungi kuburan. Orang-orang Arab pra-Islam percaya bahwa ketika pembalasan belum dilakukan untuk seseorang yang telah terbunuh seekor burung bernama hama keluar dari antara orang mati dan berteriak menuntut balas dendam.** Kata itu adalah safar. Orang-orang Arab pra-Islaris menggunakan kata itu sebagai arti ular yang menggigit manusia dari dalam ketika dia lapar dan menyebabkan rasa sengat yang dirasakan seseorang ketika lapar. Itu juga digunakan untuk ular di dalam perut yang diyakini menyebabkan penyakit yang lebih menular daripada kudis atau keropeng.