عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نُغَسِّلُ ابْنَتَهُ فَقَالَ: اغْسِلْنَهَا ثَلَاثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكِ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِي الْآخِرَةِ كَافُورًا أَوْ شَيْئًا مِنْ كَافُورٍ فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي فَلَمَّا فَرَغْنَا آذناه فَألْقى إِلَيْنَا حقوه وَقَالَ: «أَشْعِرْنَهَا إِيَّاهُ» وَفِي رِوَايَةٍ:" اغْسِلْنَهَا وِتْرًا: ثَلَاثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا وَابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الْوُضُوءِ مِنْهَا ". وَقَالَتْ فَضَفَّرْنَا شَعَرَهَا ثَلَاثَةَ قُرُونٍ فألقيناها خلفهَا
Terjemahan
'Abdallah b. 'Abbas mengatakan bahwa seorang pria yang mengenakan ihram yang bersama dengan Nabi dilemparkan oleh unta betina dan lehernya patah dan mati. Utusan Allah kemudian berkata, “Cuci dia dengan air dan daun teratai, selubung dia dengan dua pakaiannya, tetapi jangan menaruh parfum apa pun padanya atau menutupi kepalanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kebangkitan mengucapkan talbiyah.” (Seruan para peziarah! “Dalam pelayanan-Mu (labbaika), ya Tuhan, dalam pelayanan-Mu, dalam pelayanan-Mu; Engkau tidak memiliki sekutu
untuk pelayanan-Mu; pujian dan kasih karunia adalah Engkau, dan kekuasaan; Engkau tidak memiliki sekutu.” Lihat Buku XI, pasal ii) (Bukharl dan Muslim.)