عَن أنس قَالَ: كَانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ: «أَسْلِمْ» . فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ: أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ. فَأَسْلَمَ. فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ» . رَوَاهُ البُخَارِيّ
Salin
Al-Irbad b. Sariya melaporkan bahwa utusan Tuhan berkata
Para martir dan mereka yang mati di tempat tidur mereka akan mengajukan permohonan kepada Tuhan kita yang agung dan mulia untuk keputusan tentang mereka yang mati karena wabah. Para martir akan berkata, “Saudara-saudara kita dibunuh sama seperti kita dan mereka yang mati secara alami akan berkata, “Saudara-saudara kita mati di tempat tidur mereka sama seperti kita mati.” Tuhan kami menjawab: “Lihatlah luka mereka, seandainya luka mereka mirip dengan luka orang-orang yang telah terbunuh, mereka termasuk jumlah mereka dan akan bersekutu dengan mereka, karena luka-luka mereka sama dengan luka mereka.” Ahmad dan Nasa'i menularkannya.