عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِن شِئْتُم أنبأتكم مَا أَوَّلُ مَا يَقُولُ اللَّهُ لِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ وَمَا أَوَّلُ مَا يَقُولُونَ لَهُ؟» قُلْنَا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ:" إِنَّ اللَّهَ يَقُول للْمُؤْمِنين هَل أَحْبَبْتُم لقائي؟ فَيَقُولُونَ نَعَمْ يَا رَبَّنَا فَيَقُولُ: لِمَ؟ فَيَقُولُونَ: رَجَوْنَا عَفْوَكَ وَمَغْفِرَتَكَ. فَيَقُولُ: قَدْ وَجَبَتْ لَكُمْ مَغْفِرَتِي ". رَوَاهُ فِي شَرْحِ السُّنَّةِ وَأَبُو نُعَيْمٍ فِي الْحِلْية
Terjemahan
Ibnu Mas'ud menceritakan tentang Nabi berkata kepada teman-temannya suatu hari, “Tunjukkan rasa hormat kepada Tuhan.” Pada jawaban mereka, “Nabi Allah, kami menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan, puji bagi Tuhan,” dia berkata, “Bukan itu yang saya maksud; tetapi siapa yang menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan harus menjaga kepala dan apa yang ada di dalamnya, harus menjaga perut dan apa yang dikandungnya, dan menjaga kematian dan kerusakan dalam ingatan; dan siapa yang menginginkan dunia selanjutnya harus meninggalkan perhiasan dunia ini. Barangsiapa yang berbuat demikian maka ia telah menunjukkan rasa hormat kepada Allah.” Ahmad dan Tirmidhi menyebarkannya, yang terakhir mengatakan ini adalah tradisi gharib.