عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَلَانًا ابْنِي عَاهَرْتُ بِأُمِّهِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا دِعْوَةَ فِي الْإِسْلَامِ ذَهَبَ أَمْرُ الْجَاهِلِيَّةِ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan

Ibnu Abbas berkata bahwa ketika Nabi memerintahkan seorang pria dan istri untuk memohon kutukan satu sama lain, dia memerintahkan seorang pria untuk meletakkan tangannya di mulutnya ketika dia sampai pada ucapan kelima, mengatakan bahwa itu akan menjadi yang menentukan. Nasa'i menularkannya.