عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَلَانًا ابْنِي عَاهَرْتُ بِأُمِّهِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا دِعْوَةَ فِي الْإِسْلَامِ ذَهَبَ أَمْرُ الْجَاهِلِيَّةِ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ» . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan
'Aisyah berkata bahwa suatu kali ketika Rasulullah keluar darinya pada malam hari dia cemburu padanya. Kemudian ketika dia datang dan melihat apa yang dia lakukan, dia berkata, “Apa yang terjadi denganmu, 'Aisyah? Apakah kamu cemburu?” Dia menjawab, “Mengapa orang seperti saya tidak cemburu terhadap orang seperti Anda?” Dia berkata, “Setanmu telah datang kepadamu.” Dia bertanya, “Rasulullah, apakah aku setan?” Dia mengatakan kepadanya bahwa dia punya, dan ketika dia bertanya kepadanya apakah dia memilikinya, dia menjawab, “Ya, tetapi Tuhan telah menolongku melawannya agar aku aman.” Muslim menularkannya.