Abu-d Darda' mengatakan bahwa ketika Nabi melewati seorang wanita yang mendekati waktu untuk melahirkan seorang anak, dia bertanya tentang dia dan diberitahu bahwa dia adalah budak wanita itu dan begitu. Dia bertanya apakah dia melakukan hubungan seksual dengannya, dan ketika dia diberitahu bahwa dia melakukannya, dia berkata, “Saya cenderung memanggil dia kutukan yang akan masuk ke kuburnya bersama dia. Bagaimana dia bisa membawa anak itu ke dalam pelayanannya padahal itu tidak halal baginya, atau bagaimana dia bisa menjadikannya ahli waris padahal itu tidak halal baginya?” * * Alasan kutukan dikatakan karena dia menunggu periode yang ditentukan setelah memperoleh wanita itu dan karenanya tidak dapat mengetahui apakah anak itu miliknya atau bukan. Jika dia memperlakukan anak itu sebagai budak, dia mungkin memperbudak putranya sendiri, dan jika dia memperlakukannya sebagai ahli waris dia mungkin melakukan ini kepada orang yang bukan putranya. Muslim menularkannya.