عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتكْمل صِيَام شهر قطّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ وَفِي رِوَايَةٍ قَالَتْ: كَانَ يَصُوم شعْبَان كُله وَكن يَصُوم شعْبَان إِلَّا قَلِيلا
Salin

'Abdullah b. 'Amr b. al-'As menceritakan tentang rasul Allah yang berkata kepadanya, “Bukankah aku diberitahu, 'Abdallah, bahwa kamu berpuasa siang hari dan bangun di malam hari untuk shalat?” [Mirqat menjelaskan ini sebagai makna sepanjang malam.] Ketika dia menjawab bahwa itu benar, dia berkata, “Jangan lakukan itu. Berpuasalah dan hentikan puasamu, bangunlah untuk berdoa dan tidur, karena kamu memiliki kewajiban terhadap tubuhmu, matamu, istrimu, dan tamu-tamu kamu. Semoga orang yang berpuasa selama-lamanya tidak pernah berpuasa. * Puasa tiga hari setiap bulan setara dengan puasa abadi. Berpuasalah tiga hari setiap bulan dan bacalah Al-Qur'an setiap bulan.” Ketika dia menjawab bahwa dia mampu melakukan lebih dari itu, dia berkata, “Pertahankan puasa yang paling baik, yaitu puasa Daud, berpuasa setiap hari kedua, dan bacalah Al-Qur'an setiap tujuh malam sekali, tetapi jangan lakukan lebih dari itu.” * Lih. kalimat serupa dalam tradisi Abu Qatada (hal.434). Beberapa orang berpendapat bahwa artinya di sini adalah, “Dia yang berpuasa abadi tidak berpuasa.” (Bukhari dan Muslim.)