وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: «هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟» فَقُلْنَا: لَا قَالَ: «فَإِنِّي إِذًا صَائِمٌ» . ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ: «أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا» فَأَكَلَ. رَوَاهُ مُسلم
Terjemahan

Abu Huraira melaporkan Rasulullah berkata, “Ketika salah satu dari kalian diundang untuk makan pada saat dia sedang berpuasa, dia harus mengatakan dia sedang berpuasa.” Dalam sebuah versi dia berkata, “Ketika salah satu dari Anda menerima undangan, dia harus menerimanya. Jika dia berpuasa, dia harus berdoa, tetapi jika tidak, dia harus makan.” Muslim menularkannya.