عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَلَمْ يَعْتَكِفْ عَامًا. فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الْمقبل اعْتكف عشْرين. رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ عَنْ أَبِي بن كَعْب
Terjemahan

Anas mengatakan bahwa Nabi telah terbiasa melakukan pengabdian pribadi di masjid selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan; tetapi satu tahun dia menghilangkannya dan dia terlibat di dalamnya selama dua puluh malam tahun berikutnya. Tirmidhi mengirimkannya, dan Abu Dawud dan Ibnu Majah mengirimkannya dari Ubayy b. Ka'b.