عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ عَاصِمِ بْنِ عُرْوَةَ أَنَّهُ سمع الشَّريدَ يَقُولُ: أَفَضْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا مَسَّتْ قَدَمَاهُ الْأَرْضَ حَتَّى أَتَى جمْعاً. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan

Ibn Shihab mengatakan Salim mengatakan kepadanya bahwa pada tahun al-Hajjaj b. Yusuf menyerang Ibn az-Zubair (Abdallah b. az-Zubair yang berada di Mekah telah mengajukan klaim atas kekhalifahan. 'Abd al-Malik, Khalifah Umayvad, mengirim pasukan di bawah al-Hajjaj b. Yusuf menjelang akhir tahun 72 A.H. untuk berurusan dengan Ibnu az-Zubair, dan meskipun telah terjadi pertempuran di dataran 'Arafat, permusuhan berhenti agar Ziarah dapat diamati, dan kemudian dilanjutkan.) dia bertanya 'Abdallah (Ini adalah 'Abdallah b. 'Umar yang dikatakan sebagai orang yang menjadi sarana untuk menghentikan permusuhan selama musim ziarah) bagaimana mereka harus bertindak saat berdiri di 'Arafa. Salim berkata, “Jika kamu ingin berpegang teguh pada sunnah, beribadahlah shalat pada siang hari yang panas pada hari 'Arafa.” Abdullah b'Umar berkata, “Dia telah mengatakan yang benar; mereka terbiasa menggabungkan shalat siang dan sore sesuai dengan sunnah.” Ibnu Shihab bertanya kepada Salim apakah utusan Allah melakukan itu, dan Salim menjawab, “Dengan melakukan itu, apakah mereka mengikuti apa pun kecuali sunna-nya?” Bukhari mengirimkannya.