عَن ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذِي الْحُلَيْفَةِ ثُمَّ دَعَا بِنَاقَتِهِ فَأَشْعَرَهَا فِي صَفْحَةِ سَنَامِهَا الْأَيْمَنِ وَسَلَّتَ الدَّمَ عَنْهَا وَقَلَّدَهَا نَعْلَيْنِ ثُمَّ رَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَلَمَّا اسْتَوَتْ بِهِ على الْبَيْدَاء أهل بِالْحَجِّ. رَوَاهُ مُسلم
Terjemahan

Abu Huraira berkata bahwa utusan Tuhan melihat seorang pria mengendarai unta kurban dan menyuruhnya untuk menungganginya, dan dia menjawab bahwa itu adalah unta kurban. Dia menyuruhnya lagi untuk mengendarainya dan menerima jawaban yang sama, jadi dia berkata, “Naik di atasnya, ganggu kamu,” (Secara harfiah, 'celakalah Anda') baik untuk kedua atau ketiga kalinya dia berbicara. Bukhari dan Muslim