عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَهْدَى عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي هَدَايَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمَلًا كَانَ لِأَبِي جَهْلٍ فِي رَأْسِهِ بُرَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَفِي رِوَايَةٍ مِنْ ذَهَبٍ يَغِيظُ بِذَلِكَ الْمُشْركين. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Terjemahan
Najiya al-Khuza'i mengatakan dia bertanya kepada utusan Tuhan apa yang harus dia lakukan dengan unta kurban yang menjadi lelah, dan dia menyuruhnya untuk menyembelih mereka, mencelupkan sepatu mereka ke dalam darah mereka, dan meninggalkannya untuk dimakan orang-orang. Malik, Tirmidhi dan Ibnu Majah mengirimkannya, tetapi Abu Dawud dan Darimi menularkannya dari Najiya al-Aslami.