عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ» . رَوَاهُ البُخَارِيّ
Terjemahan
Seorang pria dari keluarga al-Khattab melaporkan Nabi berkata, “Siapa yang sengaja datang mengunjungi saya akan berada di bawah perlindungan saya pada hari kebangkitan; barangsiapa tinggal di Madinah dan menanggung kesulitannya akan menjadikan saya sebagai saksi dan syafaat pada hari kebangkitan; dan siapa yang mati di salah satu dari dua wilayah suci akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kebangkitan di antara mereka yang akan selamat.” Ibnu Umar menelusuri hal berikut kembali ke Nabi, “Barangsiapa melakukan ziarah dan mengunjungi kuburku setelah kematianku, akan seperti orang yang mengunjungiku seumur hidupku.” Baihaqi menyampaikan dua tradisi dalam Shu'ab al-iman.