عَنْ نَافِعٍ قَالَ: إِنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ لَا يَقْدَمُ مَكَّةَ إِلَّا بَاتَ بِذِي طُوًى حَتَّى يُصْبِحَ وَيَغْتَسِلَ وَيُصَلِّيَ فَيَدْخُلَ مَكَّةَ نَهَارًا وَإِذَا نَفَرَ مِنْهَا مَرَّ بِذِي طُوًى وَبَاتَ بِهَا حَتَّى يُصْبِحَ وَيَذْكُرُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ
Terjemahan
Ibnu Umar mengatakan bahwa dia tidak melihat Nabi menyentuh apa pun di Rumah kecuali dua sudut Yamani (sudut berisi Batu Hitam dan sudut Yamani di tenggara yang, seperti biasanya dipegang, harus disentuh tetapi tidak dicium. Keduanya dianggap berada di atas fondasi yang diletakkan oleh Abraham). Bukhari dan Muslim.