عَن عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:" النَّذْرُ نَذْرَانِ: فَمَنْ كَانَ نَذَرَ فِي طَاعَةٍ فَذَلِكَ لِلَّهِ فِيهِ الْوَفَاءُ وَمَنْ كَانَ نَذَرَ فِي مَعْصِيَةٍ فَذَلِكَ لِلشَّيْطَانِ وَلَا وَفَاء فِيهِ وَيُكَفِّرُهُ مَا يُكَفِّرُ الْيَمِينَ ". رَوَاهُ النَّسَائِيُّ
Terjemahan
'Imran b. Husain mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah berkata, “Sumpah itu ada dua jenis, jadi jika seseorang bersumpah untuk melakukan tindakan ketaatan, itu untuk Tuhan dan harus dipenuhi; tetapi jika ada yang bersumpah, untuk melakukan tindakan ketidaktaatan, itu untuk iblis dan tidak boleh dipenuhi, tetapi dia harus melakukan penebusan sejauh yang dia lakukan dalam kasus sumpah.”