عَن سُوَيْد بن قيس قَالَ: جَلَبْتُ أَنَا وَمَخَرَفَةُ الْعَبْدِيُّ بَزًّا مِنْ هَجَرٍ فَأَتَيْنَا بِهِ مَكَّةَ فَجَاءَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي فَسَاوَمَنَا بِسَرَاوِيلَ فَبِعْنَاهُ وَثمّ رجل يزن بِالْأَجْرِ فَقَالَ لَهُ رَسُول الله: «زِنْ وَأَرْجِحْ» . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَالدَّارِمِيُّ وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Salin
Muhammad b. 'Abdallah b. Jahsh berkata

Ketika kami sedang duduk di halaman masjid di mana bir diletakkan dan Rasul Tuhan duduk di tengah-tengah kami, dia mengangkat matanya ke langit dan melihat, lalu menundukkan matanya dan meletakkan tangannya di dahinya dia berkata, “Kemuliaan bagi Tuhan, Kemuliaan bagi Tuhan! Betapa keparahannya telah turun!” Kami tidak mengatakan apa-apa sepanjang hari dan malam dan tidak mengalami apa-apa selain kebaikan sampai pagi. Kemudian aku bertanya kepada Rasulullah apa tingkat keparahan yang telah turun, dan dia menjawab, “Itu ada hubungannya dengan hutang. Demi Dia yang di tangannya jiwa Muhammad berada, jika seseorang dibunuh di jalan Tuhan kemudian hidup kembali, dibunuh lagi di jalan Tuhan kemudian hidup kembali, dan dibunuh sekali lagi di jalan Tuhan kemudian hidup kembali dengan hutang, dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya dibayar.” Ahmad menularkannya, dan ada sesuatu yang sama dengan efek yang sama dalam Syariah as-sunna.