عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ» قَالُوا: وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ؟ قَالَ: «الرُّؤْيَا الصالحةُ» . رَوَاهُ البُخَارِيّ وَزَادَ مَالِكٌ بِرِوَايَةِ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ: «يَرَاهَا الرجل الْمُسلم أَو ترى لَهُ»
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa utusan Tuhan berkata

“Ketika waktu mendekat* penglihatan seorang mukmin hampir tidak bisa salah. Penglihatan orang percaya adalah bagian empat puluh enam dari nubuatan, dan apa yang berkaitan dengan nubuat tidak mungkin salah.” Muhammad b. Sirin mengatakan dia berpendapat bahwa penglihatan terdiri dari tiga jenis: ide-ide yang datang dari dalam, menakutkan yang disebabkan oleh iblis, dan kabar baik dari Tuhan; jadi ketika seseorang melihat sesuatu yang tidak disukainya, dia seharusnya tidak memberitahukannya kepada siapa pun, tetapi harus bangun dan berdoa. Dia mengatakan dia tidak suka melihat belenggu di leher saat tidur, tetapi bahwa orang-orang senang dengan belenggu, karena dikatakan bahwa belenggu menunjukkan teguh dalam agama. (Bukhari dan Muslim.) Bukhari mengatakan bahwa Qatada, Yunus, Hushaim** dan Abu Hilal mengirimkannya atas otoritas Ibnu Sirin yang mengutip otoritas Abu Huraira. Yunus mengatakan dia berpikir bahwa apa yang dikatakan tentang belenggu berasal dari Nabi, tetapi Muslim mengatakan dia tidak tahu apakah itu dalam tradisi, atau apakah Ibnu Sirin mengatakannya. Dalam sebuah versi ada sesuatu dengan efek yang sama, dan kata-kata “dia tidak suka melihat belenggu di leher...” sampai akhir telah dimasukkan dalam tradisi.* Saran yang dibuat adalah bahwa ini berarti ketika jam terakhir mendekat, pada titik balik, atau ketika Mahdi datang.** Bukhari, Ta'bir, 26, memiliki Hisham.