عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ: لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ جِئْتُ فَلَمَّا تَبَيَّنْتُ وَجْهَهُ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ. فَكَانَ أَوَّلُ مَا قَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلام» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَابْن مَاجَه والدارمي
Terjemahan

'Aisyah berkata Nabi bertanya berapa banyak yang tersisa dari seekor domba yang telah mereka bunuh, dan ketika dia mengatakan kepadanya bahwa hanya bahunya yang tersisa, dia menjawab, “Seluruhnya tersisa kecuali bahunya.” *Tirmidhi menyebarkannya dan mengatakan itu adalah sahih.* Artinya bahwa apa yang diberikan kepada orang lain memiliki nilai abadi, karena pemberian seperti itu pada dasarnya dilakukan demi Tuhan; sedangkan apa yang disimpan menunjukkan keegoisan dan karenanya hanya memiliki nilai sementara.