عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ عَامَ حُجَّةِ الْوَدَاعِ: «لَا تُنْفِقُ امْرَأَةٌ شَيْئًا مِنْ بَيْتِ زَوْجِهَا إِلَّا بِإِذْنِ زَوْجِهَا» . قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الطَّعَامَ؟ قَالَ: «ذَلِكَ أفضل أَمْوَالنَا» . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ
Terjemahan
Abu Umama mengatakan dia mendengar utusan Tuhan berkata dalam perjalanan khotbahnya di tahun Ziarah Perpisahan, “Seorang wanita tidak boleh memberikan apa pun dari rumah suaminya tanpa izin suaminya.” Dia ditanya apakah dia mungkin tidak memberikan makanan dan menjawab, “Itu adalah harta paling baik yang kita miliki.” Tirmidhi mentransmisikannya