Saya jatuh sakit dan lbn 'Umar datang untuk menanyakan kesehatan saya, dan saya bertanya kepadanya tentang pemuliaan Allah (yaitu shalat) saat bepergian. Kemudian dia berkata: Aku menemani Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dalam perjalanan, tetapi aku tidak melihat dia memuliakan Dia, dan aku harus memuliakan (Dia). Saya akan menyelesaikan doa. Allah Ta'ala telah berfirman: "Sesungguhnya ada teladan bagimu di dalam Rasulullah."
Komentar Hadis
Riwayat ini dari Sahih Muslim 689b menyajikan prinsip mendasar mengenai shalat selama perjalanan. Pernyataan Ibn 'Umar menunjukkan bahwa Nabi (ﷺ) tidak melakukan shalat sunnah (nafl) saat bepergian, menetapkan sunnah untuk fokus pada shalat wajib selama perjalanan.
Keputusan Hukum (Fiqh)
Para ulama menyimpulkan dari hadis ini bahwa shalat sunnah tidak disarankan selama perjalanan, kecuali shalat witir dan dua rakaat shalat fajar. Pernyataan Ibn 'Umar "sekiranya aku bertasbih (kepada-Nya), aku akan menyelesaikan shalat" menunjukkan bahwa jika seseorang memulai shalat sunnah saat bepergian, ia harus menyelesaikannya.
Koneksi Quran
Ibn 'Umar menyimpulkan dengan mengutip Quran 33:21: "Sesungguhnya ada teladan bagi kamu pada Rasulullah." Ini menekankan bahwa praktik Nabi berfungsi sebagai contoh utama bagi Muslim dalam semua hal, termasuk ibadah selama perjalanan.
Interpretasi Ilmiah
Komentator klasik mencatat bahwa hadis ini menunjukkan kepedulian Nabi untuk meringankan kesulitan selama perjalanan. Kelonggaran untuk menghilangkan shalat sunnah mencerminkan sifat praktis Islam dan pertimbangan terhadap keadaan. Keputusan ini berlaku untuk semua bentuk perjalanan di mana pemendekan shalat diizinkan.