Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) telah shalat dua rakaat (Sunan) shalat subuh, dia akan berbicara kepada saya jika saya bangun, jika tidak dia akan berbaring.
Teks Hadis
Ketika Rasulullah (ﷺ) telah shalat dua rakaat (Sunan) shalat subuh, beliau akan berbicara denganku jika aku terbangun, jika tidak, beliau akan berbaring.
Referensi Sumber
Kitab Shalat - Musafir
Sahih Muslim
Sahih Muslim 743 a
Komentar
Hadis yang mulia ini menunjukkan praktik Nabi setelah menyelesaikan dua rakaat shalat sunnah sebelum Fajr. Para ulama menjelaskan bahwa narasi ini menunjukkan kebolehan berbicara setelah shalat sunnah sebelum shalat Fajr yang wajib, bertentangan dengan apa yang mungkin diasumsikan oleh beberapa orang.
Tindakan Nabi berbaring menunjukkan praktik yang disarankan untuk beristirahat di sisi kanan setelah shalat sunnah sambil menunggu jamaah Fajr. Posisi ini memudahkan kewaspadaan untuk shalat sambil memberikan istirahat fisik.
Hadis ini juga mengungkapkan persahabatan yang akrab antara Nabi dan istrinya Aisyah (semoga Allah meridhoinya), menunjukkan bagaimana beliau akan terlibat dalam percakapan yang diperbolehkan jika dia terbangun, menunjukkan keseimbangan antara ibadah dan interaksi manusia normal.
Ajaran ini menekankan sifat moderat dari ibadah Islam, di mana tindakan pengabdian diseimbangkan dengan kebutuhan manusia normal dan interaksi sosial, tanpa ekstremisme atau kelalaian.