Dia yang menjalankan shalat pada malam hari selama Ramadhan, karena iman dan mencari pahala dari Allah, dosa-dosanya sebelumnya akan diampuni.
Kitab Doa - Para Musafir
Sahih Muslim 759 a
Komentar Hadis
Hadis mulia ini menetapkan keutamaan besar dalam melaksanakan shalat malam (Tahajjud/Qiyam al-Layl) selama bulan suci Ramadan. Frasa "karena iman" (imanan) menunjukkan bahwa tindakan ini harus dilakukan dengan keyakinan tulus akan kewajiban dan keutamaannya sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah. Frasa "mencari pahalanya dari Allah" (ihtisaban) menandakan kemurnian niat, melaksanakan shalat semata-mata untuk Wajah Ilahi, bukan untuk pamer atau keuntungan duniawi.
Janji "dosa-dosanya yang lalu akan diampuni" merujuk khususnya pada dosa-dosa kecil, karena dosa besar memerlukan pertobatan yang tulus (tawbah). Pengampunan ini adalah manifestasi dari rahmat Allah yang besar selama Ramadan, bulan di mana pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu Neraka ditutup. Shalat malam di Ramadan, yang mencakup shalat Tarawih, sangat dihargai karena Nabi Muhammad (semoga damai menyertainya) menganjurkannya tanpa menjadikannya wajib, menunjukkan statusnya yang sangat dianjurkan (sunnah mu'akkadah).
Para ulama menjelaskan bahwa pengampunan ini dicapai melalui kombinasi iman, tindakan saleh, dan kesucian waktu - malam-malam Ramadan. Ini menunjukkan bahwa ibadah-ibadah diperbesar pahalanya ketika dilakukan pada waktu-waktu yang baik, dan bahwa shalat malam yang konsisten selama bulan ini berfungsi sebagai pemurnian spiritual, mempersiapkan orang beriman untuk ketaatan yang berlanjut di luar Ramadan.