حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ " .
Terjemahan
'Aisyah melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdoa suatu malam di masjid dan orang-orang juga berdoa bersamanya. Dia kemudian berdoa pada malam berikutnya dan ada banyak orang. Kemudian pada malam ketiga atau keempat (banyak orang) berkumpul di sana, tetapi Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak keluar kepada mereka (karena memimpin shalat Tarawih). Ketika pagi dia berkata
Aku melihat apa yang kamu lakukan, tetapi aku tidak mau datang kepadamu (dan memimpin doa) karena aku takut doa ini akan menjadi kewajiban bagimu. (Dia perawi) berkata: Itu adalah bulan Ramadhan.