حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، قَالَ رَأَيْتُ رَجُلاً سَأَلَ الأَسْوَدَ بْنَ يَزِيدَ وَهُوَ يُعَلِّمُ الْقُرْآنَ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ كَيْفَ تَقْرَأُ هَذِهِ الآيَةَ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ أَدَالاً أَمْ ذَالاً قَالَ بَلْ دَالاً سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ مُدَّكِرٍ ‏"‏ ‏.‏ دَالاً ‏.‏
Terjemahan
'Alqama melaporkan. Kami pergi ke Suriah dan Abu Darda' datang kepada kami dan berkata

Apakah ada di antara kamu yang membaca sesuai dengan bacaan Abdullah? Saya berkata: Ya, itu saya. Dia sekali lagi berkata: Bagaimana kamu mendengar 'Abdullah membacakan ayat ini: (wa'l-lail-i-idha yaghsha = ketika malam tiba)? Dia ('Alqama) berkata: Aku mendengar dia membacanya (seperti ini) (wa'l-lail-i-idha yaghsha) wa-dhakar wal untha = ketika malam menutupi dan laki-laki dan perempuan). Atas hal ini dia berkata: Demi Allah, aku mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) membaca dengan cara ini, tetapi mereka (Muslim Suriah) menginginkan kami untuk melafalkan: (wa ma khalaqa), tetapi saya tidak menyerah pada keinginan mereka.