حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ، قَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلاَلٍ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ، حَدَّثَهُ قَالَ نَظَرْتُ إِلَى أَقْدَامِ الْمُشْرِكِينَ عَلَى رُءُوسِنَا وَنَحْنُ فِي الْغَارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ إِلَى قَدَمَيْهِ أَبْصَرَنَا تَحْتَ قَدَمَيْهِ فَقَالَ ‏"‏ يَا أَبَا بَكْرٍ مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Abdullah b. Mas'ud melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Jika saya memilih seorang sahabat saya, saya pasti akan memilih Abu Bakar sebagai sahabat dada saya, tetapi dia adalah saudara saya dan sahabat saya dan Allah, Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia. telah mengambil saudara dan sahabatmu (artinya Nabi sendiri) sebagai teman.

Comment

Kitab Keutamaan Para Sahabat - Sahih Muslim 2383a

Riwayat ini dari Nabi Muhammad (semoga damai besertanya) mengenai Abu Bakar al-Siddiq membawa makna spiritual dan teologis yang mendalam. Pernyataan "Jika aku harus memilih sahabat karib, aku pasti akan memilih Abu Bakar" menetapkan status Abu Bakar yang tak tertandingi di antara semua sahabat, menunjukkan kualifikasi tertingginya untuk persahabatan spiritual tertinggi.

Penjelasan "tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku" menunjukkan bahwa ikatan antara Nabi dan Abu Bakar melampaui persahabatan biasa, berakar pada persaudaraan yang didirikan di Madinah dan persahabatan berkelanjutan sepanjang misi kenabian. Hubungan ini mencakup dimensi spiritual dan duniawi.

Pernyataan penutup "Allah telah mengambil saudaramu dan sahabatmu sebagai sahabat" merujuk pada kehormatan ilahi yang diberikan kepada Nabi Muhammad sendiri, menunjukkan posisi uniknya dalam kedekatan dengan Allah. Ini berfungsi untuk mengangkat pembahasan melampaui hubungan manusia ke realitas spiritual tertinggi - bahwa persahabatan tertinggi adalah dengan Yang Ilahi.

Para ulama mencatat bahwa hadis ini menetapkan keunggulan Abu Bakar sambil secara bersamaan menegaskan hubungan khusus Nabi dengan Allah. Kata-kata yang hati-hati mencegah kesalahpahaman yang dapat menyamakan persahabatan manusia dengan persahabatan ilahi, sambil tetap memberikan Abu Bakar kehormatan tertinggi yang mungkin di antara makhluk ciptaan.