حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ بَيَانٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي، حَازِمٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، ح وَحَدَّثَنِي عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ بَيَانٍ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ، عَنْ بَيَانٍ، قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ بْنَ أَبِي، حَازِمٍ يَقُولُ قَالَ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ مَا حَجَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلاَ رَآنِي إِلاَّ ضَحِكَ ‏.‏
Terjemahan
Jarir b. 'Abdullah al-Bajali berkata

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata kepadaku: "Tidak bisakah aku menyingkirkan aku dari Dhu'I-Khalasah, rumah berhala Khath'am, dan rumah berhala ini disebut Ka'bah Yamani. Jadi saya pergi bersama dengan 150 penunggang kuda dan saya tidak bisa duduk dengan tabah di atas kuda. Saya menyebutkan hal itu kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia memukulkan tangannya di dada saya dan berkata: Ya Allah, berikanlah dia ketabahan dan jadikanlah dia pembimbing kebenaran dan yang dibimbing dengan benar. Jadi dia pergi dan dia membakarnya. Kemudian Jarir mengirim seseorang kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) yang Kunya adalah Abu Arta untuk memberinya kabar gembira tentang hal itu. Dia datang kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan berkata: Aku tidak datang kepadamu (tetapi dengan berita) bahwa kami telah meninggalkan Dhu'l-Khalasah sebagai unta berkeropeng. Setelah itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memberkati kuda-kuda Ahma dan orang-orang dari suku mereka lima kali.