حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ أَنْ يُنْبَذَ فِيهِ .
Terjemahan
Abu Huraira melaporkan bahwa Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) melarang (persiapan Nabidh) dalam guci yang dipernis, kendi yang diolesi dengan nada hijau dan tunggul berlubang. Dikatakan kepada Abu Huraira
Apa Hantama itu? Dia berkata: Itu adalah teko hijau (diolesi dengan nada).