حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ أَنْ يُنْبَذَ فِيهِ ‏.‏
Terjemahan

Jabir b. 'Abdullah melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melarang (persiapan) Nabidh dalam kendi hijau, dalam guci yang dipernis, di tunggul berlubang, dan ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak menemukan apa-apa untuk menyiapkan Nabidh di dalamnya (yaitu kulit air), itu disiapkan untuknya dalam mangkuk besar yang terbuat dari batu.