حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَبْدِ، اللَّهِ وَالْحَسَنِ ابْنَىْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِمَا، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الإِنْسِيَّةِ ‏.‏
Salin
Ibnu 'Abbas melaporkan

Saya tidak tahu apakah Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melarang (memakan keledai domestik) karena fakta bahwa mereka adalah binatang beban bagi umat, sehingga dia (Nabi) tidak suka binatang beban mereka dihancurkan (sebagai masalah kebijaksanaan), atau dia melarang penggunaan daging keledai domestik (bukan sebagai kebijaksanaan tetapi sebagai hukum Syariah) pada Hari Khaibar.