حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ ‏.‏
Salin

Anas melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak terbiasa mengacungkan tangannya dalam doa apa pun yang dia lakukan kecuali ketika berdoa memohon hujan. (Kemudian dia akan mengangkat [tangannya] cukup tinggi) sehingga keputihan ketiaknya menjadi terlihat. 'Abd al-A'la mengatakan bahwa (dia ragu apakah itu) ketiaknya yang putih atau ketiak.