Kami sedang duduk bersama Sa'id b. 'Ubida ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) datang kepada kami. Bashir b. S'ad berkata: Allah telah memerintahkan kami untuk memberkati kamu. Rasulullah! Tetapi bagaimana kami hendaknya memberkati Anda? Dia (perawi) berkata: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tetap diam (dan kami sangat gelisah karena keheningannya) sehingga kami berharap kami tidak bertanya kepadanya. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) kemudian bersabda: (Untuk memberkati aku) katakanlah: "0 Allah, berkatilah Muhammad dan anggota keluarganya sebagaimana Engkau memberkati para keluarga Ibrahim. Berikanlah nikmat kepada Muhammad dan anggota rumah tangganya seperti Engkau telah memberikan nikmat kepada anggota rumah tangga Ibrahim di dunia. Engkau memang Terpuji dan Mulia" ; dan salam seperti yang Anda ketahui.
Kitab Doa - Sahih Muslim 405
Narasi ini dari Sahih Muslim merinci metode yang tepat untuk mengirimkan berkah kepada Nabi Muhammad (ﷺ) seperti yang diajarkan oleh Rasul sendiri ketika ditanya oleh para sahabatnya.
Komentar Ilmiah
Keraguan dan kegelisahan awal para sahabat atas keheningan Nabi menunjukkan penghormatan dan kepedulian mereka terhadap praktik keagamaan yang benar. Ini mengajarkan kita bahwa mencari pengetahuan yang benar tentang ibadah adalah penting.
Formula yang ditetapkan menghubungkan keluarga Nabi Muhammad dengan keluarga Nabi Ibrahim, menetapkan kontinuitas spiritual dan menekankan status terhormat kedua garis keturunan kenabian dalam tradisi Islam.
Frasa "sebagaimana Engkau telah memberkati" menunjukkan bahwa kita meminta Allah untuk menganugerahkan kepada Muhammad dan keluarganya besaran berkah yang sama yang diberikan kepada Ibrahim dan keluarganya, mengakui penilaian sempurna Allah dalam menentukan apa yang merupakan kehormatan yang sesuai.
Penyebutan penutup "salam seperti yang kamu ketahui" merujuk pada kesaksian iman standar dan salam damai yang biasa dibaca oleh umat Islam, menunjukkan bahwa berkah ini harus dimasukkan ke dalam praktik ibadah rutin.
Signifikansi Hukum dan Spiritual
Hadis ini menetapkan sifat wajib mengirimkan berkah kepada Nabi selama shalat, terutama dalam tashahhud akhir. Para ulama setuju bahwa ini merupakan komponen penting dari shalat yang sah.
Kata-kata spesifik yang diberikan menawarkan metode paling lengkap dan disukai untuk mengirimkan berkah, meskipun para ulama mencatat bahwa formulasi otentik lainnya juga diperbolehkan.
Pencantuman keluarga Nabi dalam berkah mencerminkan sifat rahmat Islam yang komprehensif dan kehormatan yang pantas bagi mereka yang paling dekat dengan Rasul Allah.