وَحَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ، وَعَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ، عَنْ سُمَىٍّ، مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا صَالِحٍ، ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
'Aisyah melaporkan

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sering membaca kata-kata ini: Sucilah Allah dan dengan pujian-Nya, aku memohon ampunan Allah dan kembali kepada-Nya. Dia berkata: Saya bertanya: Rasulullah, saya melihat bahwa Anda sering mengulangi pepatah "subhan allahi bihamdihi astag firullahi watubuilaih" dan kemudian dia berkata: Tuhan saya memberitahukan kepada saya bahwa saya akan segera melihat tanda dalam ummah saya, jadi ketika saya melihatnya saya sering membaca (ini) kata-kata: Sucilah Allah dan dengan pujian-Nya, saya memohon ampunan Allah dan kembali kepada-Nya. Sesungguhnya aku melihatnya (ketika ayat ini diturunkan): "Ketika pertolongan dan kemenangan Allah datang, itu menandakan kemenangan Mekah, dan kamu melihat orang-orang masuk ke dalam agama Allah secara berpasukan, merayakan pujian Tuhanmu dan meminta ampunan-Nya. Sesungguhnya Dia akan selalu kembali kepada Rahmat."