Ibnu 'Abbas melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) adalah orang-orang yang paling murah hati dalam amal, tetapi dia murah hati semaksimal mungkin di bulan Ramadhan. Jibril (saw) akan menemuinya setiap tahun selama bulan Ramadin sampai berakhir, dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) membacakan kepadanya Al-Qur'an; dan ketika Jibril bertemu dengannya, Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sangat murah hati dalam memberikan sedekah seperti angin yang bertiup.
Kitab Keutamaan - Sahih Muslim 2308 a
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Hadis mulia ini dari Sahih Muslim, yang disampaikan melalui sahabat terhormat Ibnu 'Abbas (semoga Allah meridainya), menerangi karakter luar biasa Nabi Muhammad (ﷺ) dan keutamaan khusus Ramadan.
Kedermawanan Nabi
Rasulullah (ﷺ) secara alami adalah yang paling dermawan di antara umat manusia, menunjukkan bahwa kedermawanan sejati berasal dari iman (keyakinan). Sifat alaminya cenderung pada memberi, mencerminkan sifat ilahi Yang Maha Dermawan (Al-Karīm).
Perbandingan dengan "angin yang bertiup" menandakan beberapa makna mendalam: keteguhan angin, manfaatnya yang luas menjangkau semua di jalannya, kemudahan dan kealamiahan pemberiannya, serta efek spiritual yang menyegarkan dari sedekahnya pada penerima.
Peningkatan Spiritual Ramadan
Kedermawanan Nabi meningkat selama Ramadan karena bulan yang diberkati ini menggabungkan beberapa katalis spiritual: wahyu Al-Qur'an, kehadiran malaikat Jibril untuk tinjauan Al-Qur'an bersama (mudārasa), dan pahala yang dilipatgandakan untuk amal saleh.
Pertemuan tahunan dengan Jibril (semoga damai menyertainya) untuk pembacaan Al-Qur'an menunjukkan hubungan khusus antara Ramadan dan Wahyu Ilahi. Persahabatan spiritual ini meningkatkan keadaan Nabi ke tingkat kedermawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pelajaran Praktis untuk Umat
Hadis ini mengajarkan kita untuk meningkatkan semua bentuk sedekah selama Ramadan - tidak hanya finansial, tetapi juga melalui kata-kata baik, pengetahuan bermanfaat, dan perbuatan baik. Seorang mukmin harus meneladani contoh Nabi dengan membuat kedermawanan mereka komprehensif dan tanpa usaha.
Integrasi pembacaan Al-Qur'an dengan peningkatan sedekah menunjukkan bahwa interaksi sejati dengan Kitab Allah secara alami terwujud dalam belas kasih terhadap ciptaan-Nya. Nutrisi spiritual Ramadan harus diterjemahkan menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.