Anas melaporkan bahwa Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) meminta air dan dia diberi bejana dan orang-orang mulai berwudhu di dalamnya dan aku menghitung (orang-orang itu) dan mereka antara lima puluh dan delapan puluh dan aku melihat air yang menyembur dari jari-jarinya.
Kitab Keutamaan - Sahih Muslim 2279a
Anas melaporkan bahwa Rasulullah (ﷺ) meminta air dan dia diberikan sebuah wadah dan orang-orang mulai berwudhu di dalamnya dan saya menghitung (orang-orang) dan mereka berjumlah antara lima puluh dan delapan puluh dan saya melihat air yang memancar dari jari-jarinya.
Komentar tentang Hadis
Riwayat ini dari Anas bin Malik menunjukkan salah satu mukjizat jelas yang diberikan kepada Nabi Muhammad (ﷺ) dengan izin Allah. Aliran air yang ajaib dari antara jari-jarinya yang diberkati terjadi pada beberapa kesempatan, berfungsi sebagai bukti nyata kenabiannya.
Insiden ini terjadi selama perjalanan ketika air langka. Doa Nabi dijawab oleh Allah menyebabkan air mengalir dari jari-jarinya dalam jumlah yang cukup untuk antara lima puluh hingga delapan puluh sahabat untuk berwudhu. Mukjizat ini menyerupai mukjizat Nabi Musa ketika air mengalir dari batu, mengonfirmasi kelanjutan dukungan ilahi untuk para utusan-Nya.
Para ulama mencatat bahwa mukjizat seperti itu diberikan untuk memperkuat iman orang beriman dan menunjukkan kebenaran pesan Nabi. Penghitungan yang tepat oleh Anas menunjukkan dia adalah pengamat yang perhatian, dan kesaksiannya memiliki bobot besar karena dia melayani Nabi selama sepuluh tahun.
Pelajaran Spiritual
Mukjizat ini mengajarkan kita tentang kekuasaan Allah untuk melampaui hukum alam, status Nabi sebagai hamba Allah yang tercinta, dan pentingnya berpaling kepada Allah di saat-saat membutuhkan.
Ini juga menggambarkan prinsip barakah (berkah) yang Allah tempatkan dalam harta dan tindakan orang-orang saleh, di mana sedikit menjadi banyak melalui rahmat ilahi.