وَحَدَّثَنِي أَبُو الرَّبِيعِ، سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْعَتَكِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، - يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ - حَدَّثَنَا ثَابِتٌ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم دَعَا بِمَاءٍ فَأُتِيَ بِقَدَحٍ رَحْرَاحٍ فَجَعَلَ الْقَوْمُ يَتَوَضَّئُونَ فَحَزَرْتُ مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى الثَّمَانِينَ - قَالَ - فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَى الْمَاءِ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ ‏.‏
Terjemahan
Anas b. Malik melaporkan bahwa Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) dan para sahabatnya berada di tempat yang dikenal sebagai az-Zaura' (az-Zaurd' adalah tempat di bazar Madinah dekat masjid) yang dia panggil untuk sebuah bejana berisi air. Dia meletakkan tangannya di dalamnya. Dan mulai ada semburan (air) di antara jari-jarinya dan semua sahabat berwudhu. Qatada, salah satu narator dalam rantai narator, mengatakan

Abu Hamza (kunya Hadrat Anas b. Malik), berapa banyak orangnya? Dia berkata: Mereka sekitar tiga ratus.