Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Saya telah ditugaskan dengan kata-kata yang ringkas tetapi komprehensif dalam makna; Aku telah ditolong oleh teror (di dalam hati musuh): dan ketika aku tertidur aku dibawa kunci-kunci harta bumi yang diletakkan di tanganku. Dan Abfi Huraira menambahkan: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) telah pergi (ke rumah surgawinya) dan kamu sekarang sibuk mendapatkannya.
Teks Hadis
Rasulullah (ﷺ) bersabda: Aku telah diutus dengan kata-kata yang ringkas tetapi komprehensif dalam makna; aku telah dibantu oleh teror (di hati musuh): dan saat aku tidur, aku dibawa kunci-kunci harta bumi yang ditempatkan di tanganku. Dan Abu Huraira menambahkan: Rasulullah (ﷺ) telah pergi (ke rumah surgawinya) dan kalian sekarang sibuk mengambilnya.
Komentar Ilmiah
Hadis mulia ini dari Sahih Muslim mengandung tiga pernyataan penting dari Nabi (ﷺ) mengenai kenabiannya. Pertama, dia diberikan "jawami' al-kalim" - ucapan yang ringkas namun komprehensif - artinya Al-Quran dan Sunnah mengandung kebijaksanaan mendalam dalam ekspresi singkat, sebuah kefasihan ajaib yang hanya diberikan kepada nabi.
Kedua, "Aku telah dibantu oleh teror" merujuk pada ketakutan ilahi yang dilemparkan ke hati musuh sebelum pertempuran, menyebabkan mereka melarikan diri meskipun keunggulan numerik, seperti yang terjadi di Badar. Bantuan supernatural ini menunjukkan dukungan Allah untuk Utusan-Nya.
Ketiga, penglihatan harta bumi melambangkan penaklukan masa depan dan berkah materi yang akan Allah berikan kepada umat Muslim setelah wafatnya Nabi. Tambahan Abu Huraira berfungsi sebagai penggenapan nubuat dan teguran halus - mengingatkan para sahabat bahwa pencarian duniawi tidak boleh mengalihkan dari kewajiban spiritual.
Signifikansi Spiritual
Hadis ini mengajarkan bahwa kesuksesan sejati terletak pada menyeimbangkan berkah materi dengan komitmen agama. Kunci-kunci mewakili rezeki yang halal, tetapi harta yang lebih besar tetap adalah "jawami' al-kalim" - bimbingan yang melindungi kita di dunia ini dan selanjutnya. Ulama klasik menekankan bahwa sementara Muslim dapat menikmati berkah duniawi, mereka harus tetap sadar bahwa ini adalah amanah dari Allah, bukan tujuan akhir.