حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا يَحْيَى، - وَهُوَ الْقَطَّانُ - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ فِي غَزْوَةِ خَيْبَرَ ‏"‏ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ - يَعْنِي الثُّومَ - فَلاَ يَأْتِيَنَّ الْمَسَاجِدَ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ زُهَيْرٌ فِي غَزْوَةٍ ‏.‏ وَلَمْ يَذْكُرْ خَيْبَرَ ‏.‏
Salin
Jabir melaporkan

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah harus menjauhi kami atau dari masjid kami dan tinggal di rumahnya. Sebuah ketel dibawa kepadanya yang memiliki sayuran (dimasak) di dalamnya, Dia mencium bau (ofensing) di dalamnya. Saat bertanya, dia diberitahu tentang sayuran (dimasak di dalamnya). Dia berkata: Bawalah itu kepada Sahabat ini dan itu. Ketika dia melihatnya, dia juga tidak suka memakannya. (Atas ini). dia (Nabi Suci) berkata: Engkau boleh memakannya, karena aku berbicara dengan orang yang tidak engkau bicarakan.