"Katakanlah, ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksaan neraka. Dan aku mencari perlindungan kepada-Mu dari siksaan kubur, dan aku mencari perlindungan kepada-Mu dari ujian al-Masih ad-Dajjal, dan aku mencari perlindungan kepada-Mu dari ujian hidup dan mati." Muslim b. Hajjaj berkata: Sudah sampai kepadaku bahwa Tawus berkata kepada putranya: Apakah kamu membuat doa ini dalam shalat? Dia berkata: Tidak. (Atas hal ini) dia (Tawus) berkata: Ulangi doa. Tawus telah meriwayatkan hadis ini melalui tiga atau empat (pemancar) dengan kata-kata yang memiliki efek yang sama.
Kitab Masjid dan Tempat Shalat - Sahih Muslim 590
Narasi ini dari Sahih Muslim berisi doa komprehensif yang mencari perlindungan kepada Allah dari empat cobaan besar: siksaan Neraka, siksaan kubur, cobaan al-Masih ad-Dajjal (Mesias Palsu), dan cobaan hidup dan mati.
Komentar tentang Empat Perlindungan
Siksaan Neraka mewakili konsekuensi tertinggi dari ketidakpercayaan dan dosa besar, sementara siksaan kubur merujuk pada keadaan antara kematian dan kebangkitan di mana jiwa mengalami balasan awal.
Al-Masih ad-Dajjal menandakan cobaan terbesar dalam sejarah manusia - seorang mesias palsu yang akan mengaku ketuhanan dan menyesatkan banyak orang beriman. Mencari perlindungan dari ini menunjukkan pengakuan akan kerentanan manusia terhadap penipuan.
Cobaan hidup dan mati mencakup semua godaan duniawi, kesulitan, dan momen-momen terakhir hidup ketika iman paling diuji.
Wawasan Ilmiah
Insiden dengan Tawus dan putranya menetapkan pentingnya doa khusus ini dalam shalat. Instruksi Tawus untuk mengulang doa menunjukkan bahwa du'a ini memiliki nilai signifikan dan tidak boleh diabaikan.
Ulama klasik mencatat bahwa perlindungan komprehensif ini mencakup fase-fase utama keberadaan: kehidupan duniawi, kematian, kubur, dan akhirat, menjadikannya perlindungan spiritual yang lengkap.
Rantai transmisi ganda yang disebutkan oleh Imam Muslim memperkuat keaslian dan pentingnya ajaran ini dalam tradisi Islam.