حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنْ أَبِي عَمَّارٍ، - اسْمُهُ شَدَّادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ - عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثًا وَقَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الاِسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ ‏.‏
Terjemahan
Ka'b b. 'Ujra melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

Ada ejakulasi tertentu, yang pengulangnya atau pelaksananya setelah setiap shalat yang ditentukan tidak akan pernah menyebabkan kekecewaan: "Kemuliaan bagi Allah" tiga puluh tiga kali." Puji bagi Allah" tiga puluh tiga kali, dan "Allah Maha Besar" tiga puluh empat kali.

Comment

Kitab Masjid dan Tempat Shalat - Sahih Muslim 596 a

Ada beberapa zikir, yang pengulangnya atau pelakunya setelah setiap shalat wajib tidak akan pernah dikecewakan: "Maha Suci Allah" tiga puluh tiga kali. "Segala puji bagi Allah" tiga puluh tiga kali, dan "Allah Maha Besar" tiga puluh empat kali.

Komentar tentang Hadis

Hadis mulia ini dari Sahih Muslim menetapkan praktik spiritual yang mendalam untuk dilakukan setelah setiap shalat wajib (fardu). Hikmah di balik penghitungan khusus ini—tiga puluh tiga deklarasi "Subhanallah" (Maha Suci Allah), tiga puluh tiga "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah), dan tiga puluh empat "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar)—berjumlah seratus, adalah untuk mempertahankan keadaan zikir (ingat) yang terus-menerus kepada Yang Mahakuasa.

Frasa "tidak akan pernah dikecewakan" adalah jaminan ilahi yang kuat. Ini menandakan bahwa orang yang teguh dalam praktik ini akan memiliki iman yang diperkuat, dosa-dosanya diampuni, dan urusan duniawi dan agama mereka difasilitasi. Mereka tidak akan kecewa dalam harapan mereka untuk pahala ilahi di Akhirat, dan harapan-harapan saleh mereka di dunia ini tidak akan dibiarkan tanpa jawaban, dengan izin Allah.

Setiap frasa membawa bobot spiritual yang unik: "Subhanallah" adalah deklarasi kesempurnaan mutlak Allah dan kebebasan dari segala kekurangan. "Alhamdulillah" adalah ungkapan syukur dan pengakuan bahwa segala puji hanya milik-Nya. "Allahu Akbar" menegaskan kebesaran mutlak Allah atas semua ciptaan. Mengulanginya secara berurutan menciptakan tindakan ibadah yang komprehensif yang mencakup transendensi Allah, rasa syukur atas berkah-Nya, dan pengakuan akan keagungan-Nya yang tertinggi.

Metode dan Keutamaan

Metode yang disarankan adalah menggunakan jari-jari tangan kanan untuk menghitung, seperti yang dipraktikkan oleh Nabi (semoga damai besertanya). Praktik sederhana namun kuat ini berfungsi sebagai segel spiritual pada shalat formal, mencegah perhatian seseorang langsung dialihkan ke urusan duniawi. Ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengumpulkan pahala yang besar dengan usaha minimal, sebuah manifestasi dari rahmat-Nya yang tak terbatas.